16 July 2013

on
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Pengertian dari sahabat Rasulullah SAW adalah seseorang yang hidup dan berjuang bersama-sama Nabi Muhammad SAW dalam rangka berjuang menegakan dan mendakwahkan Islam pada masanya, sejaman dan bertemu langsung dengan Nabi Rasul Muhammad SAW dan meninggal dalam keadaan Islam.

Sahabat Nabi secara etimologis berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani ialah :

من لقي النبيّ صلّى اللَّه عليه وسلم في حياته مسلما ومات على إسلامه
“Orang yang bertemu dengan Nabi Muhammad SAW di masa hidup beliau dalam keadaan beriman dan wafat dalam islam”. (Al-Ishobah fi Tamyiz Ash-Shohabah juz 1 hal 8)

Dapat ditarik pengertian dari definisi sahabat nabi di atas, bahwa :
  • Walaupun ia hidup di masa Nabi Muhammad dan beriman dengan masuk agama Islam serta meninggal dalam islam tetapi tidak pernah bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, maka tidak disebut Sahabat Nabi.
  • Orang yang bertemu beliau dalam keadaan kafir, bukanlah shahabat Nabi. Walaupun ia masuk Islam sesudah Nabi Muhammad SAW wafat.
  • Orang yang murtad dan wafat dalam keadaan murtad, bukanlah sahabat Nabi. walaupun, ia pernah bertemu Nabi Muhammad dan pernah beriman kepada beliau.
Keutamaan sahabat-sahabat Nabi.
Setelah kita mengetahui, siapa saja yang termasuk sahabat Nabi dan siapa yang bukan termasuknya, ketahuilah, tatkala seorang menjadi sahabat Nabi, berarti ia memiliki berbagai keutamaan yang tidak bisa ditandingi oleh orang-orang setelah mereka.

1. Mereka adalah orang-orang terbaik
Allah SWT Berfirman:
Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, kalian menyuruh yang ma’ruf dan mencegah yang munkar dan kalian beriman kepada Allah. (QS, Ali-Imran : 110)
Nabi Muhammad SAW bersabda:

خير النّاس قرني ثمّ الّذين يلونهم ثمّ الّذين يلونهم
“Sebaik-baik generasi adalah generasiku (para sahabat), lalu setelah mereka (tabi’in), lalu setelah mereka (tabi’it tabi’in). ” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Mereka adalah orang-orang yang adil dan pilihan

Allah تعالى Berfirman:

{Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kalian umat yang adil dan pilihan.} (QS. Al-Baqarah : 143)

3. Mereka mendapatkan keridaaan Allah dan surga dari-Nya

Allah SWT Berfirman:

{Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon} (QS. Al-Fath : 18)

Orang-orang yang terdahulu yang pertama-tama masuk Islam dari orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalirkan sungai-sungai didalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.} (QS. At-Taubah : 100)

Nabi SAW bersabda:

لَا يَدْخُلُ النَّارَ، إِنْ شَاءَ اللهُ، مِنْ أَصْحَابِ الشَّجَرَةِ أَحَدٌ، الَّذِينَ بَايَعُوا تَحْتَهَا
“Tidak akan masuk neraka seorang pun dari orang-orang yang berba’iat di bawah pohon (di Hudaibiyyah)”. (HR. Muslim)

4. Sifat-sifat para sahabat Nabi telah dipuji oleh Allah تعالى .

Allah menyebutkan para sahabat Nabi dalam Al-Qur’an:

[1]. Mereka adalah orang-orang yang benar-benar beriman [QS. Al-Anfaal : 74].
[2]. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus [QS. Al-Hujuraat : 7]
[3]. Mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan [QS. At-Taubah : 20]
[4]. Mereka adalah orang-orang yang benar [QS. At-Taubah : 119]
[5]. Mereka adalah orang-orang yang bertaqwa [QS. Al-Fath : 26]
[6]. Dan sifat-sifat lainnya yang termasuk dalam Al-Qur’an.

Sikap seorang muslim terhadap sahabat Nabi.

Setelah mengetahui berbagai keutaman para sahabat Nabi, lantas apa sikap kita terhadap mereka?

Ibnu Abbas berkata:

لَا تَسُبُّوا أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمَقَامُ أَحَدِهِمْ سَاعَةً يَعْنِي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، خَيْرٌ مِنْ عَمَلِ أَحَدِكُمْ أَرْبَعِينَ سَنَةً

“Janganlah kalian memaki para shahabat Nabi Muhammad SAW. Sungguh, kedudukan salah seorang dari mereka bersama Nabi Muhammad SAW sesaat (sejam) itu lebih baik daripada amal seorang dari kalian selama 40 tahun”. (Riwayat Ibnu Batthah dengan sanad yang shahih)

Sebagai penutup, marilah kita simak perkataan indah dari Amirulmukminin, Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه tentang para sahabat Nabi. Beliau berkata:

لقد رأيت أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم، فما أرى أحداً يشبههم منكم لقد كانوا يصبحون شعثاً غبراً، وقد باتوا سجّداً وقياماً يراوحون بين جباهِهِم وخـدودهم ويقفون على مثل الجمر من ذكر معـادهم، كأن بين أعينهم رُكب المعزي من طول سجودهم، إذا ذكر الله هملت أعينهم حتى تبُلَّ جيوبهم، ومـادوا كمـا يميـد الشجـر يوم الريح العاصف، خـوفاً من العقاب ورجـاءً للثواب نهج البلاغة للشريف الرضى شرح محمد عبده ص 225.

“Sungguh, aku telah menyaksikan para sahabat Muhammad SAW, maka aku tidak melihat seorang pun dari kalian yang dapat menyamai mereka. Mereka siang hari bergelimang pasir dan debu (di medan perang), sedang di malam hari banyak sujud dan berdiri (beribadah kepada Allah) silih berganti, tampak kegesitan dari wajah-wajah mereka. Mereka seakan-akan berpijak di atas bara api bila ingat akan hari pembalasan (Akhirat) dan tampaklah bekas sujud di dahi mereka. Bila mereka berdzikir kepada Allah berlinanglah air mata mereka sampai membasahi baju mereka. Mereka condong laksana condongnya pohon di waktu berhembusnya angin dengan keras, karena takutnya mereka akan siksa Allah, dan mengharapkan ganjaran dari-Nya.”